Jakarta, GATRAnews - Praktisi media dan mantan anggota Dewan Pers, Uni Lubis, mengaku menggunakan media sosial twitter bukan hanya untuk bermain-main dan ngobrol ngalor ngidul dengan teman-temannya di dunia maya. "Twitter bagi saya bukan main-main, tapi kerja, sekarang merupakan hal yang wajar orang mendapatkan informasi dari media sosial," kata Uni dalam seminar bertajuk Dilema Berbahasa pada Media Siber di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin, (15/7).
Dalam seminar yang dihelat Lembaga Pers Dr. Soetomo ini, Uni menuturkan, melalui media Twitter-lah medianya yang mengangkat kali pertama adanya bom di Aceh dan Solo beberapa waktu lalu. Bom di Aceh itu bermula dari " mention" teman dunia mayanya di Aceh. "Ketika tahun baru, kan saya tidak ambil cuti, dan ternyata ada bom di Aceh. Jam 12 teman saya ` mention` di Twitter," ucap Uni.Mendapat laporan tersebut, kemudian Uni menelepon Wakapolri, Komjen Pol Nanan Sukarna untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Namun, Nanan juga belum mengetahuinya dan langsung menghubungi Kapolda Aceh."Saat itu belum ada yang mengetahui, saya buka di media online juga belum ada yang menulis. Sepuluh menit kemudian, saya dikirimi Nanan forward SMS dari Kapolda Aceh," ucapnya.Hal yang sama juga saat dirinya yang kali pertama mengabarkan adanya bom di Solo. "Bom di Solo, saya di- mention Alvian. ` Mba-mba nenar ga ada bom di Solo?`," ucap Uni, menirukan pertanyaan Alvian.Menurutnya, Alvian mendapatkan informasi tersebut setelah membaca status akun Facebook temannya yang merupakan anggota Polri. Saat itu juga belum ada media massa yang memberitakan. "Jadi, Twitter bagi saya bukan main-main," pungkasnya. (IS)
Add comment
0 komentar "Uni Lubis: Twitter Bukan untuk Main", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar