maharinfo.blogspot.com, Jakarta : Layanan BlackBerry belakangan ini seringkali mengalami gangguan. Pengguna BlackBerry tak jarang menyalahkan operator setiap kali gangguan pada layanan internet terjadi.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memberikan ancaman akan adanya sanksi bagi BlackBerry. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyarankan agar sanksi tersebut diberikan melalui operator melalui refund.
Namun, ide pemberian sanksi seperti itu tak disetujui oleh Deputi CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim. Di sela acara buka bersama dengan media dan komunitas kemarin sore, ia mengungkapkan alasan penolakannya.
"Janganlah pakai cara itu kalau buat kami yang masih merugi. Lain hal dengan operator lain yang sudah menangguk untung," ungkap Djoko.
Ia juga mengaku tak berniat untuk menuntut kompensasi dari BlackBerry atas gangguan yang terjadi. Djoko lebih memilih mengikuti permintaan yang dilakukan oleh operator lain maupun pemerintah untuk sanksi atas gangguan layanan rekanannya itu.
"Buat kami itu suatu hal yang wajar jika gangguan terjadi di layanan telekomunikasi. Kami pun tak mau meminta kompensasi lebih, yang penting nantinya lebih baik," tambahnya lagi.
Kominfo telah mencatat sejak tahun 2012 setidaknya terjadi lima kali gangguan pada layanan BlackBerry. Gangguan pertama terjadi pada akhir Maret 2012 pada layanan email BlackBerry (BB). Gangguan email BB kembali terjadi di pertengahan Agustus 2012.
Gangguan untuk ketiga kalinya terjadi di bulan Oktober 2012 pada layanan pesan singkat BlackBerry Messenger (BBM). Pada pertengahan Mei 2013 lalu, layanan internet BlackBerry pun kembali down.
Terakhir, gangguan di layanan internet BB kembali terjadi sejak pukul 11 siang, Rabu (3/7/2013) hingga pukul 00.30 Kamis (4/7/2013). Gangguan itu merupakan gangguan kelima sejak tahun 2012 dan merupakan yang kedua di tahun 2013.
(den/dew)
0 komentar "CEO Smartfren: BlackBerry Alami Gangguan Itu Wajar", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar