Biro Investigasi Federal AS atau FBI dikabarkan bakal segera mengganti perangkat 35 ribu karyawannya dengan device Samsung. Sebelumnya, mereka gunakan Blackberry. Apa yang membuat FBI 'selingkuh'?
Tak hanya FBI, Angkatan Laut AS juga senada dengan biro investigasi tersebut. Dengan demikian ada dua lembaga keamanan pemerintah AS yang putuskan gunakan ponsel pabrikan negeri gingseng itu.
Miliki dua konsumen yang tak main-main, Samsung tengah serius yakinkan keduanya jika perangkatnya khususnya Android aman dari virus sera program jahat. Untuk atasi itu, Samsung sertakan Knox.
Knox adalah sejenis perangkat solusi keamanan yang mampu lindungi aplikasi dan data yang mencakup email, browser, kalender, dokumen, dan lainnya. Knox dilengkapi dengan enskripsi AES 256-bit.
Analis Enderle Group, Rob Enderle beranggapan lain. Menurutnya Android belum begitu aman. Ia bersikap skeptis dan sarankan Samsung tambah lapisan kemanan ekstra. Samsung, jelasnya, jika ingin jualan ke pemerintah harus pastikan produknya aman.
Android sendiri adalah sebuah open source yang mana tidak dikelola oleh satu pihak. Inilah kelebihan sekaligus kelemahan device 'robot ijo' itu. Lalu, kembali ke pertanyaan di atas, ada apa dengan Blackberry?
Selama beberapa tahun Blackberry jadi perangkat primadona di pemerintahan AS. Ponsel mungil hitam ini digunakan oleh lembaga-lembaga eklusif AS termasuk orang nomor satu negeri itu.
Kemudian, Blackberry alami kesulitan terkait kontrak dengan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Oktober 2012, Pentagon mulai melirik device lain. Masih di bulan yang sama, satu lembaga keamanan AS putuskan memilih iPhone.
0 komentar "FBI Pilih Samsung Ogah Pakai Blackberry", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar