http://maharinfo.blogspot.com, Newcastle : Banyak orang yang menganggap internet menghadirkan kebebasan tanpa batas, termasuk dalam menulis apapun di media sosial. Anggapan ini sepertinya dimiliki oleh pemuda asal Inggris bernama Reece Elliot (24 tahun), yang mem- post ancaman akan membunuh orang saat memberikan komentar di Facebook. Tapi karena ancaman itu pula Elliot dihukum penjara selama 2 tahun dan 4 bulan oleh pengadilan Newcastle.
Dilansir dari laman Guardian, Rabu (10/7/2013), kisah ini bermula saat Elliot mem- post pesan di halaman tribut bagi remaja Amerika Serikat yang tewas karena kecelakaan. Entah apa yang ada di benak Elliot, sebab dia menulis kata-kata kasar dan memaki korban yang tewas dengan akun yang memakai nama palsu.
Awalnya Elliot menulis di halaman Facebook tribut untuk Caitlin Talley, remaja 17 tahun asal Tennessee yang tewas ditabrak pengemudi mabuk. Kemudian dia menulis kata-kata kasar di tribut lain yang juga untuk korban pengemudi mabuk. Sebaliknya Elliot malah mendukung penyetir dalam keadaan mabuk.
Seorang deputi sheriff kemudian mengancam akan menutup akun Facebook milik Elliot. Elliot pun marah dan mengancam akan membunuhnya, meskipun Elliot berada di Fossway, South Shields, Inggris.
'Ayah saya punya tiga pistol. Saya berencana akan membunuhnya (deputi sherif) terlebih dulu dan membuangnya di tempat sampah,' tulisnya.
'Kemudian saya membawa motor dengan kecepatan tinggi. Saya akan membunuh setidaknya 200 orang sebelum bunuh diri. Jadi bilang ke deputi, saya sedang dalam perjalanan,' lanjut Elliot.
Ancaman Elliot tentu membuat panik. Sebab penembakan pelajar di AS merupakan hal yang sering terjadi. Terakhir adalah peristiwa tewasnya 20 anak-anak dan enam orang dewasa di sekolah Sandy Hook, Newtown, Connecticut, pada Desember lalu.
Apalagi Elliot sempat mengancam gadis berusia 15 tahun yang menantang melalui komentarnya di Facebook. Sontak, 3000 pelajar pun diungsikan di Warren County, Tennessee, AS, untuk mengantisipasi ancaman itu.
Badan Penyelidik Federal AS (FBI) kemudian mengetahui bahwa ancaman berasal dari Inggris. Polisi Inggris pun beraksi dan akan menangkap Elliot. Tapi Elliot menyerahkan diri sebelum ditangkap polisi.
'Petugas polisi sedang mengidentifikasi alamat saat seorang petugas lokal memberitahu bahwa Elliot akan menyerahkan diri,' kata Kepala Detektif, Inspektur Ged Noble.
Elliot mengaku menulis ancaman itu. Tapi dia membantah akan benar-benar melakukan ancaman tersebut. Bahkan Elliot tidak menyangka dampak ancaman yang ditulis di Facebook akan benar-benar ditanggapi serius.
Karena itulah Elliot dikenal sebagai 'Facebook Troll'. Istilah troll memang ditujukan kepada pengguna internet yang sering mencari perhatian dengan membuat wacana palsu atau sering mem-post informasi bersifat hoax. (gal)
0 komentar "Ancam Bunuh 200 Pelajar AS via Facebook, Pemuda Inggris ...", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar